Training Of Trainer (TOT) Integrasi Aplikasi Siskeudes dengan Cash Management System (CMS) Bank Jateng

    Clapar, Kamis(10/11)- Desa Clapar bersama Gunungsari dan Karangtengah baru saja mengikuti Bimbingan Teknis atau Training Of Trainer (TOT) di Aula Gedung Disdikpora komplek Setda Kebumen. Tiga Desa dari Kecamatan Karanggayam ini merupakan desa yang akan menjadi Pilot Project yang akan direncanakan mulai pada tahun depan. Acara ini mengundang Kaur Keuangan, Sekretaris Desa serta Kepala Desa sebanyak 78 desa yang terbagi dalam 2 hari pada Rabu-Kamis 09-10 November 2022. 

     Dalam acara tersebut Narasumber berasal dari Tenaga Ahli Kabupaten, Pendamping Desa, serta Bank Jateng yang dalam hal ini merupakan pemeran utama dalam pemaparan program aplikasi yang akan dieksekusi oleh desa. Bimbingan teknis kali ini merupakan suatu perkenalan awal kepada 78 Desa se Kabupaten Kebumen yang dijadikan Pilot Project pada Aplikasi Siskeudes yang terintegrasi dengan Cash Management System (CMS) milik Bank Jateng. Pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan mengolah Aplikasi Siskeudes pada umumnya, hanya saja akan ada integrasi siskeudes dengan CMS atau dengan kata lain desa jika hendak melakukan pencairan harus membuka siskeudes kemudian CMS Bank Jateng.

Program ini tidak serta merta langsung akan dimulai dalam waktu dekat, namun dikatakan soft launching oleh Bupati akan dilaksanakan pada 15 November 2022 esok. Lantas bagaimana untuk desa yang tidak menjadi pilot project ? Dikabarkan mulai tahun 2023 desa yang menjadi pilot project akan menggunakan aplikasi ini dengan username serta password yang akan disiapkan nantinya, kemudian 3 desa dari suatu kecamatan akan mengajari desa yang lain dengan berbagi ilmu serta informasi yang sudah diperoleh dan diterapkan. Penggunaan Siskeudes di aplikasi yang baru hanya mamuat SPP Definitif, tidak lagi ada SPP Panjar yang biasanya desa mencairkan uang terlebih dahulu kemudian baru menjalankan kegiatan. Pada SPP Definitif yang telah dibuat akan memunculkan ID CMS yang digunakan sebagai ID untuk digunakan pada Aplikasi Website sebagai kode belanja online, sehingga dengan kata lain desa tidak lagi mencairkan uang secara tunai atau transfer dengan datang ke Bank Jateng namun cukup menyelesaikan transaksi pada aplikasi CMS yang ada. 

RIBET ATAU MEMUDAHKAN ?

Kata ribet pasti akan menggema di beberapa orang saat mendengar pemaparan tersebut, bagaimana tidak ? selain desa harus mengoperasikan Siskeudes, kemudian melanjutkan transaksi dengan CMS yang dalam hal ini dimulai dari Operator yaitu Kaur Keuangan ( Membuat transaksi Online) kemudian Sekdes masuk dengan user Checker ( memverifikasi hasil isian dari bendahara ) kemudian Kepala Desa juga log in guna memverifikasi tahapan setelah dari Sekretaris Desa. Terdengar lumayan ribet namun dikatakan bahwa tidak semua transaksi melalui 3 tahapan tersebut tergantung jumlah nominal belanja yang dikeluarkan, mungkin saja hanya sampai Sekretaris desa atau bahkan sampai Kepala Desa dengan nominal yang lebih besar tentunya. 

Ada anggapan ribet, ada juga yang berfikir ini bisa memudahkan. Bagaimana demikian ? Dalam penjelasan dari Pihak Bank Jateng, Pemerintah Desa hanya perlu membuka Dua Aplikasi tersebut sampai proses belanja di CMS sudah itu saja. Uang dari Rekening desa mekanismeya hanya memindah atau dalam bentuknya semua transfer kepada siapapun mulai dari Supliyer pembangunan sampai Pelaksana Kegiatan (PK). Dapat dipahami bahwa bendahara nantinya tidak lagi mencairkan uang cash dengan lembar slip namun di transfer kepada PK pada bidang masisng-masing.

Follow us on :

Instagram : @pemdesclapar

Facebook : Pemdes Clapar

Youtube : https://www.youtube.com/channel/UC1x4cH6IDlUNA692LLm2nxg/

Website : https://clapar.kec-karanggayam.kebumenkab.go.id/

Memiliki Kesan-kesan atau kritik dan saran  ? silahkan masukkan komentar anda pada kolom dibawah ini, karena kritik dan saran anda sangat berguna bagi kami.

Ingin membaca berita lainnya ? silahkan Klik link berikut ini ► Daftar Berita Terbaru